Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer





KHUTBAH JUMAT: MENYIKAPI MUSIBAH YANG MELANDA NEGERI TERCINTA

KHUTBAH JUMAT MINGGU INI VERSI B. INDO DAN B. JAWA 5/12/2025

KHUTBAH PERTAMA

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ، الْعَزِيزِ الْجَبَّارِ
نَحْمَدُهُ حَمْدًا يَفُوقُ كُلَّ حَمْدٍ، وَنَشْكُرُهُ شُكْرًا يَبْقَى مَعَ الْعُمْرِ وَالْأَثَرِ
نَحْمَدُهُ عَلَى مَا أَسْبَغَ مِنْ نِعَمٍ، وَنَسْتَعِينُهُ عَلَى مَا نَزَلَ مِنْ بَلَاءٍ

نَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، إِلٰهًا وَاحِدًا لَا نِدَّ لَهُ
يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ
وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
الَّذِي أَخْرَجَنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْجَهْلِ إِلَى نُورِ الْهُدَى
صَلَوَاتُ رَبِّنَا وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ اتَّبَعُوا سَبِيلَهُ وَاهْتَدَوْا بِهَدْيِهِ

أُوصِيكُمْ أَيُّهَا النَّاسُ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللّٰهِ
فَالتَّقْوَى مِفْتَاحُ النَّجَاةِ، وَسَبَبُ الرِّفْعَةِ وَالْعَافِيَةِ
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللّٰهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Musibah adalah bagian dari sunnatullah dalam kehidupan. Allah tidak menurunkan suatu musibah kecuali mengandung hikmah yang luas, sekalipun manusia sering tidak melihatnya secara langsung.

1. Musibah Adalah Bagian dari Takdir Allah dan Ujian Keimanan

Allah berfirman:

﴾ مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللّٰهِ ﴿ 
(“Tiada suatu musibah pun yang menimpa kecuali dengan izin Allah.”)
— QS. At-Taghâbun: 11

Segala bencana alam, sakit, kerugian, bahkan kegelisahan hati sekalipun—bukanlah kebetulan; semua terjadi dalam ketentuan Allah yang penuh hikmah.

Musibah adalah ujian untuk mengetahui seberapa dalam iman seseorang.

Rasulullah ﷺ bersabda:

« إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ »
(“Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian.”)
— HR. Tirmidzi

2. Musibah sebagai Sarana Pembersih Dosa

Musibah bukan semata hukuman; ia juga rahmat dan pembersih dosa.

Rasulullah ﷺ bersabda:

« مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ… حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ »
(“Tidaklah seorang Muslim tertimpa kelelahan, sakit, kesusahan… bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah menghapus dengannya sebagian dosa-dosanya.”)
— HR. Bukhari Muslim

Betapa luas rahmat Allah: meski kita diuji, kita diangkat derajatnya dan dilunakkan hati kita.

3. Musibah adalah Peringatan untuk Introspeksi Kolektif

Allah berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ 
(“Musibah apa pun yang menimpa kalian adalah karena ulah tangan kalian sendiri. Dan Allah memaafkan banyak (kesalahan kalian).”)
— QS. Asy-Syûrâ: 30

Ayat ini mengajak kita untuk muhasabah:
Apakah kita sudah menjaga lingkungan?
Apakah kita telah menunaikan amanah sebagai warga negara?
Apakah kita sudah adil dalam bermasyarakat?
Apakah kita semakin dekat atau semakin jauh dari Allah?

Musibah seringkali datang bukan karena keburukan, tetapi karena kasih sayang Allah agar kita kembali kepada-Nya.

4. Menghadapi Musibah dengan Sabar dan Ridha

Sabar adalah inti keteguhan seorang mukmin.

Allah berfirman:

وَبَشِّرِ الصّٰبِرِينَ • الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ 
(“Sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu mereka yang ketika ditimpa musibah berkata: Sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nya kami kembali.”)
— QS. Al-Baqarah: 155–156

Sabar bukan diam tanpa usaha.
Sabar adalah keteguhan hati, kekuatan jiwa, dan ketenangan akal di tengah badai.

5. Memperbanyak Istighfar, Taubat, dan Doa

Umat terdahulu selamat dari musibah besar karena memperbanyak istighfar.

Allah berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا • يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا 
(“Maka aku berkata: ‘Beristighfarlah kepada Tuhanmu; sungguh Dia Maha Pengampun. Dia akan menurunkan hujan lebat dari langit untuk kalian.’”)
— QS. Nûh: 10–11

Dalam situasi bencana, istighfar dan doa bukan alternatif terakhir—justru senjata pertama.

6. Menguatkan Solidaritas Sosial dan Empati

Rasulullah ﷺ bersabda:

« الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا »
(“Seorang mukmin bagi mukmin lainnya seperti bangunan yang saling menguatkan.”)
— HR. Bukhari Muslim

Ketika ada saudara tertimpa musibah—banjir, gempa, longsor, penyakit—kita tidak boleh hanya menjadi penonton.
Kita harus hadir, membantu, memberi dukungan moral dan material.

7. Musibah Mengajarkan Kita Menjaga Lingkungan dan Amanah

Banyak bencana terjadi karena ulah manusia:
penebangan liar, pencemaran sungai, pembiaran sampah, dan kerakusan manusia.

Allah berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ 
(“Telah tampak kerusakan di darat dan laut akibat ulah tangan manusia.”)
— QS. Ar-Rûm: 41

Di sinilah Islam mengingatkan kita untuk menjaga bumi, karena bumi adalah amanah.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

اَللّٰهُمَّ يَا وَاسِعَ الرَّحْمَةِ، يَا رَبَّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
اِرْفَعْ عَنَّا الْغُمُومَ وَالْهُمُومَ، وَادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ
وَاحْفَظْ بِلَادَنَا حِفْظًا دَائِمًا مِنْ كُلِّ سُوءٍ وَفِتْنَةٍ

اَللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا
وَارْزُقْنَا رَحْمَةً وَأَمْنًا وَإِيمَانًا
وَاجْعَلْ هٰذَا الْوَطَنَ بَلَدًا آمِنًا مُطْمَئِنًّا سَخَّاءً رَخَاءً
وَادْفَعْ عَنْهُ الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ

اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا، وَارْحَمْ مَوْتَانَا
وَبَارِكْ فِي أَعْمَارِنَا وَأَمْوَالِنَا وَأَهْلِينَا
وَأَصْلِحْ شَبَابَنَا وَنِسَاءَنَا وَذُرِّيَّاتِنَا
وَارْزُقْنَا حُسْنَ الْخَاتِمَةِ

عِبَادَ اللّٰهِ
إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ
وَاذْكُرُوا اللّٰهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ، وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

KLIK LINK DIBAWAH INI:

Posting Komentar untuk "KHUTBAH JUMAT: MENYIKAPI MUSIBAH YANG MELANDA NEGERI TERCINTA"